Delete saja tidak cukup

By Nico Wijaya - April 15, 2007

Di dalam sebuah perbincangan, seorang teman memberitahukan kepada saya bahwa beberapa foto-foto pribadinya terpaksa dihapusnya, karena suatu aplikasi di handphone tidak berfungsi secara optimal. Padahal di dalam foto-foto tersebut terdapat momen momen spesial yang sayang untuk dilupakan begitu saja.

Saya katakan kepadanya, mengapa tidak di-undelete saja maka foto-foto tadi akan kembali lagi seperti sedia kala.

Dengan raut wajah heran teman saya pun berkata “ Emang bisa? ”.
Saya katakan “ Ya, bisa. Asalkan memori handphonenya belum diformat”
“ Kan udah dihapus” lanjutnya
“ Iya, biarpun udah dihapus tetap bisa dikembalikan lagi” terang saya.
“ Ngembaliinnya pake apa?”
Saya katakan, “ Ada softwarenya, dikomputer saya”.


Itulah kurang lebih cuplikan perbincangan saya dengan seorang teman yang seperti kebanyakan orang belum mengetahui bahwa sebuah file, baik itu gambar, audio ataupun video dapat di recovery atau dikembalikan keberadaannya meskipun telah di hapus.

Dengan bantuan sebuah software, file yang telah kita katakan sudah dihapus, dapat dikembalikan kembali keberadaaannya. Memang tidak dapat dijamin seratus persen bahwa file tersebut bisa di recover, tetapi jika hanya empat puluh persen saja yang bisa di recover, itu sudah cukup. Daripada hilang semuanya, masih ada beberapa yang bisa dikembalikan.

Ada banyak software yang bisa digunakan untuk mengembalikan keberadaan suatu data. Beberapa software ada yang gratis tentu dengan fitur yang terbatas.Ada Juga software berbayar yang biasanya lebih ampuh dari yang gratisan.

Pada tingkatan yang lebih besar seperti untuk bisnis dan profesional, keperluan untuk mengembalikan suatu data tidak hanya cukup dengan software, tetapi juga perlunya hardware yang memadai. Tentunya dengan mengeluarkan modal yang besar untuk meng-inves suatu teknologi.

Kembali ke pokok permasalahan, yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini adalah dengan kemajuan teknologi saat ini memungkinkan untuk mengembalikan keberadaan suatu data.

Merupakan sesuatu yang menyenangkan jika data yang tak sengaja terhapus dapat dikembalikan keberadaannya. Pertanyaannya adalah bagaimana jika data yang memang benar-benar ingin dihapus dan sudah dihapus, tetapi ada seseorang dengan diam-diam mengembalikan keberadaan data tersebut? Kalau data tersebut bukanlah hal yang bersifat rahasia dan personal, tentu bukan suatu masalah. Bagaimana jika data tersebut adalah data yang bersifat privasi dan rahasia. Tentu jika ini kenyataannya, maka tidak ada seorang pun yang ingin datanya diketahui.

Untuk itu, tidak cukup dengan menekan tombol Delete. Data-data yang butuh pengamanan ekstra, penghilangan jejaknya juga diperlukan beberapa langkah-langkah ekstra. Sebagai contoh, untuk menghapus data penting di komputer, pastikan bahwa Recycle Bin selalu dikosongkan. Selain itu pastikan bahwa fasilitas Backup dan Restore bawaan Windows dinonaktifkan. Kalau ingin yang lebih ekstrim, silahkan format hardisk beberapa kali. Hal ini disebabkan pada beberapa perusahaan recovery data, biarpun hardisk telah diformat ulang, data tetap bisa dikembalikan. Atau dihancurkan saja sekalian hardisknya hingga tak bersisa J.

Sekali lagi, format hardisk berulang-ulang dan penghancuran hardisk hanya untuk mereka yang mempunyai ekstra confidential dokumen. Jika hanya untuk menghapus bersih foto-foto pribadi di handphone, cukup format kartu memorinya saja. Tidak perlu hingga penghancuran kartu memori.

Akhirnya pada tulisan ini ingin saya sampaikan bahwa Delete saja tidak cukup.

Tulisan lepas dari draft buku yang akan dibuat.

Gambar diambil dari http://komputeraktif.web.id

  • Share:

You Might Also Like

8 comments

  1. iya bener, delete saja tak cukup.hahahaha, klo bisa rusakin sekalian wakakakaa....besok2 klo ada urusan delete mendelete daku hubungi kamu dehhh

    ReplyDelete
  2. Dulu saat saya masih kerja, saya salah nekan, ngedel satu file yg sangat penting, setelah kucari2 tetep gak temu juga...dibantu seorang teman yg jago komputer tetep juga gak temu. ANehnya file lain ada, cuma satu nama file itu saja yang gak ada ? Padahal saya masih ditempat..Untung semuanya ada back-upnya,walaupun manual..Akhirnya kerjaku dobel...hampir 100 lembar aku masukkan angka2 keuangan yg rumit..duh...kenapa ya..? kok bisa cuma satu saja yg hilang,sedangkan lainnya tetap ada ? Sentimen banget tuh data..

    ReplyDelete
  3. kok pada ketakutan nge-delete di handphone..? emang isinya gambar apa ya..hehe

    ReplyDelete
  4. Yup, pernah pengalaman juga kaya gitu. Ada temen yang datanya hilang karena ke-Shift+Del. Trus di-recover pake GetDataBack ato FinalData. alhamdulillah datanya masih bisa diselamatkan :)
    Karena memang sebenarnya pada proses delete itu, sistem operasi tidak secara fisik menghapus binary-digit file-file di-harddisk, sist.Operasi hanya seperti 'menandai' saja bahwa file itu sudah berstatus 'terhapus'.

    ReplyDelete
  5. senja : dengan senang hati Nja .. :)

    anisa : ya begitulah namanya file digital mbak, kadang suka sentimen :)

    iman brotoseno : he..he..ada dehh...

    /mee : na.. ini ilmiah mi. makasih sudah menambahkan.

    ReplyDelete
  6. waduh... hape yang aku jual kemarin gimana dong?... yah... ketauan de... narsisnya... hehehe... untung masih foto-foto narsis... bukan foto macem-macem... :D

    ReplyDelete
  7. hmmmm......jadi kudu nya diapain yg enak? heuheuheu......

    *tx infonya*

    ReplyDelete
  8. mel@ : hidup narsis! hehhe..

    nila obsidian : terserah mbak, bisa diancurin, bisa diformat aja atau bisa juga menggunakan software yang menyediakan fitur untuk delete yang ga bisa direcover.
    biasanya software yang beginian cukup banyak tersebar.

    ReplyDelete