Sejenak saya terdiam berpikir apa makna hari kemenangan di 1 Syawal ini bagi saya. Apa itu sebuah kemenangan saya, berhasil menjalankan ibadah puasa sebulan penuh? Atau apakah itu suatu bentuk yang lebih riil lagi? Saya tidak tahu.
Ketika saya mencoba mencari jawabannya lebih dalam, meresapi dan mencoba merenung, saya menemukannya. Saya menemukan diri saya di antara keluarga, teman dan orang-orang terdekat saya yang selama ini hadir di kehidupan saya. Mereka hadir dengan tawa, ketika saya sedang 'kacau'. Meraka hadir dengan 'jeweran', ketika saya membandel. Mereka hadir dengan petunjuk, ketika saya tersesat.
Saya pun sadar, merekalah arti kemenangan ini. Saya pun sadar, saya kurang berterimakasih kepada Tuhan atas karunia-Nya ini.
Maka, inilah pengakuan saya di hari yang fitri ini. Saya berterimakasih kepada Tuhan atas nikmat-Nya ini. Berterimakasih kepada keluarga, teman dan orang-orang terdekat yang sudah hadir di garis kehidupan saya. Kalianlah arti kemenangan bagi saya.
Terimakasih...
Saya pun sadar, merekalah arti kemenangan ini. Saya pun sadar, saya kurang berterimakasih kepada Tuhan atas karunia-Nya ini.
Maka, inilah pengakuan saya di hari yang fitri ini. Saya berterimakasih kepada Tuhan atas nikmat-Nya ini. Berterimakasih kepada keluarga, teman dan orang-orang terdekat yang sudah hadir di garis kehidupan saya. Kalianlah arti kemenangan bagi saya.
Terimakasih...
Menjelang subuh di 1 Syawal 1432 Hijriah.
Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Bathin.