NW

Tulisan ini dibuat dengan perasaan puas dapat ngeprint dengan seenaknya dan juga prihatin dengan mahalnya tinta asli.

Fungsi utama dari printer adalah untuk mencetak, baik itu teks tulisan ataupun gambar. Fungsi printer tidak akan optimal jika pengguna tidak memanfaatkan dengan maksimal. Seharusnya printer digunakan untuk mencetak segala sesuatu yang diinginkan pengguna, tetapi muncul rasa penghematan dengan memilah dan memilih mana yang layak diprint dengan alasan “ tintanya mahal jadi diirit “ atau “ntar tintanya habis”.

Ini adalah beberapa permasalahan bagi pengguna yang memakai tinta asli dari perusahaan pembuat printer tersebut. Permasalahan ini bukanlah suatu masalah bagi mereka yang mampu membeli tinta asli. Tetapi menjadi suatu masalah sendiri bagi mereka yang pas-pasan. Seperti saya seorang mahasiswa tingkat akhir yang kebutuhan untuk mencetak itu sangat diperlukan sekali. Kebutuhan mencetak laporan-laporan dan tugas kuliah, mencetak jurnal atau artikel-artikel ilmiah dan lainnya.

Mengapa memakai tinta asli dapat menjadi masalah tersendiri?

Hal ini disebabkan mahalnya harga tinta tersebut. Sebagai contoh tinta asli EPSON STYLUS C58, masing-masing seharga Rp 50.000. untuk satu printer, ada 4 catridge tinta. Total untuk tintanya saja, Rp 200.000.

Ok, kan ga setiap saat mencetak membutuhkan tinta warna, jadinya Rp 150.000 bisa dihemat. Permasalahanya, untuk membeli tinta hitam mengeluarkan uang lima puluh ribu rupiah. Bisa abis uang bulanan untuk beli tinta hitam saja.

Ada solusi untuk permasalahan tersebut, yaitu dengan penggunaan tinta non asli. Jauh lebih murah dari tinta asli. Apalagi jika printer tersebut dimodifikasi dengan tinta infus.
Lebih hemat.

Dengan biaya modifikasi printer yang bervariasi sekitar Rp 150.000 – Rp 250.000, sudah mendapatkan tinta black, magenta, yellow dan cyan masing-masing sekitar 100 ml.
Dan pastinya, bisa ngeprint sepuasnya…

Yang perlu diperhatikan jika menggunakan tinta non asli dan menginginkan memodifikasi tinta printer menjadi infus:

1. Kualitas tinta non asli jauh dibawah tinta asli.
2. Bila ada kerusakan disebabkan tinta non asli dan modifikasi printer, tidak dijamin garansi.
3. Dalam penggunaan tinta non asli, kita tetap harus selektif memilih mana yang lebih bagus kualitas tintanya.

Meskipun beberapa banyak kekurangannya, penggunaan tinta non asli dan modifikasi printer tetap menguntungkan bagi sebagian orang-orang yang tidak mampu :)

Mungkin judulnya terkesan aneh, tapi memang seperti itu lah keadaannya. Sudah saatnya bagi saya harus menggarap tugas kerja praktek yang selama ini dikerjakan males-malesan dengan alasan "ga mood", "blum dapet ide" dan lainnya. Akibat dari males-malesan tersebut, pengajuan penambahan waktu. Ini disebabkan karena waktu 6 bulan pengerjaan, project belum jadi 100%.

Mumpung masih ada waktu longgar, dikerjakan dengan seefektif mungkin. Kalo bisa akhir bulan ni bisa selesai. Karena bulan depan KKN(kuliah kerja nyata) sudah dimulai, waktu bisa habis untuk kkn aja. Dan pastinya bakalan capek. So musti dikerjakan mulai hari ini.
Konsekuensinya, saya akan rehat ngeblog dalam waktu beberapa hari kedepan.
Biar bisa fokus, he..he..

There are three engineers in a car, an electrical engineer, a chemical engineer, and a Microsoft engineer. Suddenly the car just stops by the side of the road, and the three engineers look at each other wondering what could be wrong.

The electrical engineer suggest stripping down the electronics of the car and trying to trace where a fault might have occured.

The chemical engineer, not knowing much about cars, suggest that maybe the fuel is becoming emulsified and getting blocked somewhere.

Then, the Microsoft engineer, not knowing much about anything, comes up with a suggestion : " if we close all the windows, get out, get back in, then open the windows again, maybe it'll work!?"
disalin dari Saya Siap! Strategi jitu menembus PTN. M. Riva Rahman dkk