Memotretlah Dalam Gelap

By Nico Wijaya - August 15, 2010


Dari beberapa mentor fotografi, mereka bilang bahwa dasar fotografi itu pencahayaan. Memahami dari mana arah cahaya datang dan seberapa besar intensitasnya. Boleh percaya atau tidak, itu pelajaran dasar yang saya dapatkan.Yap, coba deh amati kalo kalian sempat hunting sama fotografer beneran, mereka pasti ngga asal. Pasti selalu ada ritual yang khas, mengamati ngeliat kondisi sekitar dengan seksama.

Setelah pencahayaan, barulah pengaturan bukaan dan shutter speed. Misal dengan cahaya seperti ini, berapa bukaan dan kecepatan yang sesuai. Ini penting juga, karena jika sembarang cahaya yang tertangkap bisa terlalu banyak atau sebaliknya.

Sebagai contoh foto di atas, itu cahayanya jelas dari mana arahnya. Kita ngga perlu lagi menggunakan flash, pengaturan di bukaan dan kecepatan. Berbeda dengan foto di bawah ini. Ini foto diambil di dalam ruangan. Tanpa bantuan pencahayaan tambahan, serta pengaturan yang tidak tepat, hasilnya foto nampak kurang cahaya.

Contoh pengaturan tidak tepat. (Benteng Van Der Wijk)

Mungkin karena saking pentingnya pencahayaan, ada beberapa orang yang manja. Sedikit-sedikit kalo motret mesti pake flash. Gelap sedikit aja itu flash langsung diaktifin. Padahal dengan sedikit cahaya, kita bisa membuat foto nampak lebih dramatis. Tinggal sedikit pengaturan di bukaan dan kecepatan aja, hasilnya mesti ciamik.

Contoh, foto kameramen di bawah ini. Ini saya foto di dalem Goa, waktu itu sedang take untuk acara petualangan. Atau foto abdi keraton yang sedang membisikkan sesuatu. Waktu itu saya mencoba mengambil efek cahaya dari perapian tungku di samping kanannya.


Goa Jomblang

 Abdi Keraton

 Teater Garasi, Taman Budaya Yogyakarta
 
Foto outdoor.

Akhirnya, jika pencahayaan di tempat gelap sudah dikuasai, memotret di tempat yang terang atau studio menjadi sesuatu yang mudah. Percaya deh! :D

  • Share:

You Might Also Like

18 comments

  1. memotret itu intinya bermain-main dengan cahaya,

    apapun cahaya yang ada, kalau cara mainnya asyik, hasilnya ya asyik pula :D

    ReplyDelete
  2. Nico minta tips motret pake kamera poket dong. Kameraku ada setting manualnya tapi suka aneh hasilnya, nggak tepat gitu ngatur ISO dan babat, eh apa ya itu aku lupa. Hasilnya suka over exposure

    ReplyDelete
  3. @mawi wijna: setujuuu! berkreasi dengan cahaya :D

    @nonadita: jadi utk semangkok babat goreng, biasanya ada 4 potong daging dit...*halah*.

    heem... kalo over exposure itu berarti kelebihan cahaya dit, mubazir. dan mubazir itu ngga boleh. jadi, bisa dari ISOnya. dicoba utk di dalam ruangan itu ISOnya 400. kalo di luar, yg terang, pake 100 - 200 aja udah cukup. Kalo mau mudah, sett auto ajah :D

    ReplyDelete
  4. Lebih tepatnya, perhatikan arah datang cahaya

    ReplyDelete
  5. @kristupa: nah, ini nih, tadi mo ngomong gini. makasih bang! :D

    ReplyDelete
  6. ahhh ninik kamu skrg pinterrrr *peluk ninik

    ReplyDelete
  7. @poeticpicture: sapa dolooo... salah satu mentornya cantik siiih.... #pengenboongtapipuasa XD

    ReplyDelete
  8. Salam Kenal dariku, nice artikel :D Sekalian mau bilang Met Puasa bagi yang puasa. Met sejahtera bagi yang gak njalanin. Semoga selamat & damai dimuka Bumi. Amin :D

    ReplyDelete
  9. makasih info nya mas nic, nice artikel..

    ReplyDelete
  10. @yohan wibisono n @candraaji : thanks... namanya belajar, berbagi pengetahuan itu juga perlu...

    ReplyDelete
  11. mampir dari bwalk nech
    pecinta fotografi tho?
    pengen ih belajar fotography buat mengupdate blog cuma belum kesampaian.
    salam kenal ya,

    ReplyDelete
  12. @rizal: terima kasih...

    @fakeandlou: laksanakan! :D

    @Kojack: ayo segera belajar. fotografi itu mengasyikkan!

    ReplyDelete
  13. Ada ahli photo grafer nih.. Thanks ya...

    ReplyDelete
  14. Mat kenal ya.. aku baru tahu ini blog!

    ReplyDelete
  15. oo jadi ini model poto bidadara bawa payung di pantai jogja (ACI)...heuheu...

    nice share. saya juga suka motret dalam gelap. apalagi remang2. *eh?! :D

    ReplyDelete